Tips mengelola keuangan

Tips mengelola keuangan dalam rumah tangga - Dalam sebuah keluarga, uang memang bukanlah satu-satunya penentu kebahagian. Namun problem pengelolaan keuangan juga bisa memicu konflik rumah tangga. Karena itu, setiap pasangan harus punya metode untuk pengelolaan keuangan dan perencanaan yang tepat. Berikut artikel tips mengelola keuangan yang baik , tips mengelola keuangan keluarga dan tips mengelola keuangan pribadi .

Masalah keuangan sering menjadi salah satu sumber konflik dalam keluarga jika pasangan yang tidak bisa menjalin komunikasi yang sehat terkait dengan pengelolaan keuangan "Contoh komunikasi yang kurang sehat dalam pengelolaan keuangan adalah tabu berbicara tentang keuangan, salah ketika membicarakan tentang pembagian pengelolaan keuangan, dan tidak pernah membicarakan tentang bagaimana pengelolaan uang sehingga keluarga menjadi tidak punya tujuan" ungkap Nurul Hartini Spsi MKes.

Hal tersebut dapat datasi dengan cara membuat suami istri menyadari bahwa masaah keuangan adalah masalah bersama yang harus dikomunikasikan secara terbuka. Dari sisi spiritualitas bisa dianggap sebetulnya ketika suami istri disatukan dalam satu ketuarga, maka rezeki yang ada sesudah pernikahan itu berlangsung sebenarnya adatah rezeki untuk bersama. Hanya mungkin jatannya yang berbeda-beda pada setiap keluarga

"Ketika melihat fenomena penghasilan istri yang jauh lebih tinggi daripada suami atau pun sebaliknya, harus dikomunikasikan bukan dianggap sebagai salah satu bentuk ketimpangan. Sehingga, suami istri dapat saling menghargai satu sama lain dan tidak saling mendominasi karena masalah keuangan" ujar dosen di Fakuttas Psikologi Universitas Airlangga ini.

Komunikasi keuangan harus disampaikan sebelum suami istri terikat dalam sebuah pernikahan dan dilakukan secara terus menerus ketika sudah berkeluarga karena masalah keuangan yang selalu berkembang.

PILIH METODE

Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk mengatur keuangan keluarga.

Tips mengelola keuangan keluarga yang pertama adalah metode amplop, yaitu ketika suami istri mendapatkan penghasilan uang yang diperoleh langsung dicatat dan dbagi dalam amplop-amplop sesuai dengan keperluannya. Contohnya, amplop biaya sekolah, amplop uang belanja, amplop angsuran rumah, dan lain-lain. Jika ada uang sisa atau tabungan biasanya dikelola oleh istri, yang juga melibatkan suami untuk ikut mengontrol.

Kedua, dengan sistem pembagian, ini biasanya dilakukan jika suami istri, masing masing memiliki sumber penghasilan sendiri. Misalnya, penghasilan suami digunakan untuk pembiayaan angsuran rumah, sekolah anak dan asuransi. Sedangkan, penghasilan istri digunakan untuk pembiayaan kebutuhan operasional sehari-hari dan uang saku anak.

Ketiga, metode jatah suami dikelola istri, biasanya dilakukan jika istri tidak memiliki penghasilan sendiri. Suami akan memberikan penghasilannya pada istri untuk dikelola istri secara keseluruhan. Uang yang diberikan pada istri hanya dapat berupa gaji pokok dan sisanya dipegang oleh suami. Suami dapat juga memberi seluruh gajinya untuk dikelola

Tiga metode umum ini dapat diaplikasikan, digabungkan, dan dikembangkan. Bergantung kesepakatan dan gaya pada masing-masing keluarga. Paling penting pasangan harus sama-sama merasa nyaman dan ikhlas, sehingga pengaturan dapat berjaIan baik dan efektif. Hanya saja, berdasarkan pengalaman, metode dengan minimal kasus adalah metode amplop, disusul metode pembagian, karena keduanya dapat saling mengontrol dan terhindar dari prasangka prasangka negatif masing-masing.

LAKUKAN PERENCANAAN

Jika konsep pengaturan awal telah disepakati suami istri, keuangan harus diatur lebih dalam dengan melakukan perencanaan. "Keluarga itu tidak boleh hanya sekedar melakukan pengelolaan keuangan, tetapi harus mempunyai perencanaan dan target. target sehingga terlihat progres keuangannya. Jika sekedar mengatur dan tidak mempunyai target tidak terasa seni dan hasilnya. Jika ada manajemen dan target, tata keuangan yang dbuat akan terlihat perbaikan dan kemajuannya," ujar Arif Firmasyah SE MM.

Pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airtangga dan pengisi acara di televisi swasta lokal ini memberikan beberapa cara mengelola keuangan secara sedernana. Keluarga juga dapat diibaratkan sebagai perusahaan sederhana yang butuh dikelola dengan efektif.

Pertama yang harus dilakukan adalah melakukan identifikasi dan klasifikasi panghasilan (kas masuk) dan pengeluaran (kas keluar). Penghasilan ada tiga macam, panghasitan tetap contohnya gaji, penghasilan tambahan, penghasilan dari unit usaha, dan penghasilan variable seperti komisi, bonus, maupun insentif. Setelah mengidentifikasikan penghasilan, baru dilakukan identifikasi pengeluaran, pengeluaran tetap seperti biaya konsumsi sehari hari, pengeluaran semi tetap seperti biaya listrik, air, dan lain-lain serta pengeluaran variable seperti rekreasi dan wisata kuliner.

Masalah sering muncul ketika sebuah keluarga tidak bisa mengidentifikasi dan klasitikasi hal-hal tersebut sehingga tidak bisa membuat perencaaan. Contohnya konsumtif mendahulukan pengeluaran variable dengan berwisata ke luar negeri, padahal biaya pengeluaran tetap biaya sekolah anak harus dibayarkan.

Kedua, perencanaan untuk rencana-rencana dan target-target dan proses identifikasi dan klasifikasi yang sebelumnya dilakukan.

Ketiga adalah melakukan pencatatan dengan pembukuan sederhana. Awalnya mungkin agak susah, tapi jika sudah terbiasa akan sangat meringankan tugas kita.

Mengetahui dengan jelas apa saja pengeluaran yang dilakukan selama ini, dapat mengurangi stres, karena keuangan selalu terkontrol. Keempat adalah evaluasi yang dapat di1akukan sebulan sekali pada akhir bulan.